
Persiapan Production Laravel: Apa Saja yang Harus Kamu Cek?
Jika kamu telah mencapai langkah ini, selamat. Ini menunjukkan bahwa proyek Laravel mu telah berjalan di lingkungan lokal, semua fungsi berjalan dengan baik, dan saatnya untuk memindahkannya ke server produksi. Namun, perhatikan, proses pengiriman ini tidak bisa dilakukan hanya dengan mengunggah dan beres. Ada banyak detail kecil yang seringkali terabaikan dan dapat menyebabkan aplikasi mengalami kesalahan, melambat, atau bahkan menyebabkan kebocoran data pengguna.
Jadi, untuk menjaga agar semuanya aman dan berjalan dengan baik, dalam tulisan ini kita akan membahas Persiapan Produksi Laravel. Anggaplah ini sebagai panduan yang praktis untuk memastikan bahwa segala sesuatunya sudah siap untuk digunakan.
1. Pastikan Keamanan
Keamanan harus selalu menjadi prioritas utama. Pastikan aplikasi yang kamu buat tidak hanya terlihat menarik tetapi juga aman dari kebocoran data hanya karena ada satu berkas yang terabaikan.
File ".env"
File env ini semua datanya sangat sensitif: key, kredensial, API token, dan lain-lain. Jadi:
- Pastikan ".env" nggak ikut ke Git. Harus ada di ".gitignore".
- Ubah "APP_DEBUG=true" jadi "APP_DEBUG=false" di server produksi.
- Pastikan "APP_KEY" di server dibuat baru, bukan hasil copy dari lokal. Kamu bisa jalankan:
php artisan key:generateValidasi Semua Input
Semua informasi yang diterima dari pengguna sangat rentan. Manfaatkan alat Validator Laravel setiap kali mendapatkan masukan, baik dari formulir, API, maupun query string. Contoh: "required", "email", "max", "min", "alpha_num", dll. Jangan percaya input mentah dari user.
Cegah Serangan Umum
Laravel telah memberikan banyak bantuan, tetapi kamu tetap perlu memahami prinsip-prinsip dasarnya:
- SQL Injection: Gunakan Eloquent atau Query Builder dengan parameter binding. Hindari "DB::raw()" pakai input mentah.
- XSS: Gunakan "{{ $variable }}" di Blade (bukan "{!! $variable !!}") kecuali yakin datanya aman.
- CSRF: Semua form POST, PUT, DELETE wajib ada "@csrf".
Audit Dependencies
Cek semua paket composer, siapa tahu ada yang punya celah keamanan.
composer auditKalau ada peringatan, update paketnya.
2. Bersihkan Kode Sebelum Dikirim
Sebelum naik ke server, bersihkan dulu hal-hal yang nggak penting.
- Hapus semua "dd()", "dump()", "var_dump()", "console.log()", atau sisa-sisa debug.
- Hapus file, route, controller, atau view yang udah nggak dipakai.
- Gunakan formatter biar kode kamu rapi. Laravel 9 ke atas sudah punya Laravel Pint, cukup jalankan:
./vendor/bin/pintKode rapi = gampang dipelihara dan keliatan profesional.
3. Optimasi Performa Aplikasi
Setelah aman dan bersih, sekarang waktunya bikin aplikasi kamu cepat dan ringan.
Gunakan Cache Laravel
Laravel punya fitur caching yang bisa bikin performa melonjak. Jalankan perintah berikut di server:
php artisan config:cachephp artisan route:cachephp artisan view:cacheSetiap kali kamu ubah konfigurasi, route, atau view, jangan lupa jalankan ulang perintah di atas.
Optimasi Composer dan Frontend
Composer:
composer install --optimize-autoloader --no-devItu buat memastikan autoloader lebih cepat dan paket dev nggak ikut ke server.
Frontend:
Build aset kamu di lokal, bukan di server.
npm run buildJangan upload folder "node_modules". Yang dikirim ke server cuma hasil build-nya (biasanya di "public/build").
Hindari Query N+1
Masalah klasik di Laravel: query berulang-ulang di dalam loop.
Solusinya pakai eager loading:
Post::with('author')->get();Daripada ngelakuin 21 query, cukup 2 query aja. Kalau mau deteksi, bisa pakai package Laravel Debugbar di lokal.
4. Konfigurasi Lingkungan Produksi
Sekarang saatnya pastikan environment di server udah sesuai.
- Cek semua variabel ".env": database, mail, API key, dan lainnya.
- Gunakan driver cache/sesi yang sesuai, misalnya "redis" atau "memcached" (hindari "file" untuk traffic besar).
- Atur log supaya mudah dibaca. Gunakan:
LOG_CHANNEL=dailyLog harian lebih rapi dan gampang dicek saat ada error.
Kesimpulan
Penerapan tidak hanya sekadar mengunggah proyek ke server. Ini mengenai memastikan bahwa aplikasi kamu terjaga, efisien, dan andal di dunia nyata.
Jika semua item dalam daftar di atas sudah kamu laksanakan, artinya aplikasi Laravel kamu sudah siap untuk diluncurkan. Langkah sederhana ini akan membuatmu terhindar dari banyak kesulitan setelah go live.
Selamat melakukan deployment dan semoga berjalan sukses!



